
Di kursi pemerintahan Indonesia, jumlah pemimpin yang sesuai dengan
kriteria rakyat sangatlah sedikit. Mayoritas pemimpin-pemimpin tersebut
menempati kursi mereka bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat tetapi
untuk memperkaya diri sendiri dan memperjuangkan kepentingan diri sendiri.
Faktanya dapat kita lihat pada maraknya kasus korupsi yang dilakukan oleh
wakil-wakil rakyat atau disebut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tuntutan anggota
dewan yang terlalu mewah tanpa memperhatikan kondisi masyarakat Indonesia juga
perlu ditinjau kembali. Ditambah lagi dengan ulah "memalukan"
sebagian anggota DPR pada saat sidang menyangkut nasib rakyat. Melihat kasus
ini dimana sesungguhnya peran wakil rakyat tersebut? Masih haruskah rakyat
hormat kepada mereka sementara mereka seakan sedikitpun tidak memiliki simpati
kepada rakyat? Berbagai aksi dari rakyat berupa demonstrasi yang terjadi di
berbagai daerah menunjukkan ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan
pemerintah saat ini. Wakil rakyat yang seharusnya mengayomi kepentingan rakyat
demi kesejahteraan rakyat malah menjadikan rakyat sebagai pembantu yang akan
memenuhi kantong mereka. Mereka seakan tanpa hati mengambil puing-puing
keringat rakyat yang dikumpulkan untuk negara.
Sekarang sudah saatnya Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih baik
dengan pemimpin yang benar-benar mengerti tugas dan fungsinya sebagai wakil
rakyat. Kehadiran sosok pemimpin itu sangat diperlukan untuk mengembalikan
kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Indonesia. Dengan kehadiran pemimpin
yang mampu mengayomi dan memfasilitasi rakyat Indonesia diharapkan rakyat
mendapat kehidupan yang lebih baik dan kesejahteraan yang layak.
Jayalah
Indonesiaku.
0 komentar:
Posting Komentar