Kamis, 05 April 2012

SEUNTAI MIMPI


Banyak orang yang tertawa ketika seseorang menceritakan mimpinya. Demikian pula yang terjadi padaku, mereka sering bilang kalau aku hanya mimpi namun aku masih tetap bersyukur karena aku punya mimpi. Sesungguhnya setiap orang berhak untuk bermimpi.  Mimpi memanglah mimpi, tetapi apabila kita mau berusaha menggapainya bukan tidak mungkin mimpi itu akan menjadi sebuah kenyataan.  Keadaan keluargaku membuatku mempunyai sejuta mimpi. Orang tuaku bukanlah orang yang berpengaruh bagi orang lain. Mereka hanyalah orang biasa yang hidup penuh kesederhanaan. Namun, bagiku mereka adalah sumber inspirasi dan semangatku. Aku tetap kagum dengan mereka karena dengan keadaan mereka saat ini, mereka berusaha sekuat tenaga, memeras keringat demi aku dan adik-adikku agar aku menjadi lebih baik dari mereka.
Mimpi itu aku gantungkan setinggi langit dan dengan segenap tenagaku akan kuraih mimpi tersebut. Satu misi terpentingku saat ini adalah membahagiakan orang tuaku dan membuat seuntai senyum terukir di bibir mereka.
 Aku berjanji kepada diriku sendiri akan menjadi orang yang sukses sehingga mampu membiayai hidupku sendiri dan keluargaku. Aku ingin di usia orang tuaku yang semakin beranjak tua bisa merasakan duduk tenang tanpa perlu memikirkan nafkah keluarga.
Langkah demi langkah aku ayunkan untuk melewati tangga-tangga menuju langit tempat impianku. Aku mulai belajar untuk membuat proposal bisnis sebuah usaha. Usaha yang ingin aku tekuni adalah di bidang fashion. Aku ingin membuat ndek Bali yang merupakan kain tradisional Bali digemari oleh remaja dan anak-anak.
Besar harapanku aku bisa mengembangkan usaha ini, memberikan penghasilan yang tinggi bagiku sehingga mampu membantu aku mewujudkan mimpiku dan membanggakan keluarga dan bangsa.
Astungkara

0 komentar:

Posting Komentar