Banyak
orang yang tertawa ketika seseorang menceritakan mimpinya. Demikian pula yang
terjadi padaku, mereka sering bilang kalau aku hanya mimpi namun aku masih
tetap bersyukur karena aku punya mimpi. Sesungguhnya setiap orang berhak untuk
bermimpi. Mimpi memanglah mimpi, tetapi
apabila kita mau berusaha menggapainya bukan tidak mungkin mimpi itu akan
menjadi sebuah kenyataan. Keadaan
keluargaku membuatku mempunyai sejuta mimpi. Orang tuaku bukanlah orang yang berpengaruh bagi orang lain. Mereka hanyalah orang biasa yang hidup penuh kesederhanaan. Namun, bagiku mereka adalah sumber inspirasi dan semangatku. Aku tetap kagum dengan mereka karena dengan keadaan
mereka saat ini, mereka berusaha sekuat tenaga, memeras keringat demi aku dan
adik-adikku agar aku menjadi lebih baik dari mereka.
Mimpi
itu aku gantungkan setinggi langit dan dengan segenap tenagaku akan kuraih
mimpi tersebut. Satu misi terpentingku saat ini adalah membahagiakan orang
tuaku dan membuat seuntai senyum terukir di bibir mereka.
Aku berjanji kepada diriku sendiri akan menjadi orang yang sukses sehingga
mampu membiayai hidupku sendiri dan keluargaku. Aku ingin di usia orang tuaku yang
semakin beranjak tua bisa merasakan duduk tenang tanpa perlu memikirkan nafkah
keluarga.
Langkah
demi langkah aku ayunkan untuk melewati tangga-tangga menuju langit tempat
impianku. Aku mulai belajar untuk membuat proposal bisnis sebuah usaha. Usaha
yang ingin aku tekuni adalah di bidang fashion.
Aku ingin membuat ndek Bali yang merupakan kain tradisional Bali digemari
oleh remaja dan anak-anak.
Besar
harapanku aku bisa mengembangkan usaha ini, memberikan penghasilan yang tinggi bagiku
sehingga mampu membantu aku mewujudkan mimpiku dan membanggakan keluarga dan
bangsa.
Astungkara
0 komentar:
Posting Komentar